Per 31 Desember 2022, loan to deposit ratio (LDR) Bank BTN juga tetap stabil di level 92,65 persen. Di samping itu, rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio/LCR) berada di level yang sehat sebesar 238,50 persen.
Baca Juga: Tingkatkan Imunitas TNI-Polri dan Masyarakat, Moeldoko Center Salurkan Bantuan Ampul Vitamin C
Bisnis Syariah Melesat
Sementara itu, bisnis Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN juga melesat hingga akhir 2022. Laba bersih BTN Syariah tersebut tercatat naik 80,12 persen yoy menjadi Rp333,58 miliar per 31 Desember 2022 dari Rp185,20 miliar. Kenaikan laba bersih UUS Bank BTN tersebut ditopang oleh peningkatan pembiayaan syariah dan perbaikan kualitas pembiayaan.
Pembiayaan syariah tercatat tumbuh sebesar 14,79 persen yoy menjadi Rp33,62 triliun dan non-performing financing (NPF) gross turun 101 bps yoy menjadi 3,31 persen per 31 Desember 2022. DPK BTN Syariah juga ikut menanjak di level 18,38 persen yoy menjadi Rp34,64 triliun pada akhir 2022. Dengan kenaikan tersebut, aset BTN Syariah naik 18,18 persen yoy menjadi Rp45,33 triliun per 31 Desember 2022.***