nasional

Ngabuburit Bermanfaat ala PP Muhammadiyah, Nobar Film Undocumented dan Diskusi tentang Pekerja Migran

Rabu, 19 April 2023 | 14:04 WIB
MPM PP Muhammadiyah menggelar kegiatan nobar film berjudul Undocumented dan diskusi di di gedung pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Kamis 13 April 2023. (ayopontianak.com/dok. watchdoc documentary)

JAKARTA,AYOPONTIANAK.COM-- Ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa tidak hanya bisa digunakan untuk nongkrong atau konkow di mal, namun juga bisa diisi dengan kegiatan positif. Misalnya dengan memperbanyak ibadah atau hal positif lainnya.

Sebagaimana yang dilakukan Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MPM) PP Muhammadiyah dengan menggelar nonton bareng atau nobar film dokumenter berjudul Undocumented di gedung pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Kamis 13 April 2023.

Undocumented sendiri merupakan film dokumenter yang berkisah tentang kondisi memprihatinkan buruh atau pekerja migran ketika pandemi covid-19 melanda dunia. Film dokumenter ini diproduksi oleh Watchdoc Documentary dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).

Baca Juga: Sukseskan Penyelenggaraan Haji, Ini 6 Layanan Kesehatan Kemenkes di PPIH Arab Saudi

Tak hanya menggelar nobar, dalam kegiatan yang digelar di  tersebut juga dilakukan diskusi dengan tema Membela Keadilan Pekerja Migran Indonesia. Dengan menonton film dan diskusi, diharapkan lebih banyak masyarakat yang terbuka kesadaran bahwa kondisi pekerja migran Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan.

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani dalam opening speech, menyebut berdasarkan data Bank Dunia tahun tahun 2017, jumlah pekerja migran Indonesia di luar negeri sekitar 9 juta orang.

Namun dari jumlah itu, hanya 4,6 juta yang berdokumen. Artinya ada sekitar 4,4 juta pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri secara ilegal atau undocumented. Kondisi ini membuat pekerja migran Indonesia, terutama yang undocumented sangat rentan terkena masalah.

Baca Juga: Kemungkinan Pelaksanaan Sholat Ied Berbeda, Ini Pesan Menag Yaqut untuk Pemda

Sementara dalam diskusi publik, sutradara Film Undocumented, Edy Purwanto menyebut, film Undocumented mengungkap beragam kisah sedih pekerja migran Indonesia di Malaysia saat wabah Covid-19.

Misalnya kisah pekerja migran yang terkena Covid-19 sehingga harus di isolasi atau dikarantina, yang meninggal sehingga terpaksa dimakamkan di Malaysia. Juga pekerja migran yang terkurung di kongsi atau tempat tinggal sementara akibat kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah Malaysia.

Ketua SBMI Hariyanto Suwarno menyebut buruknya nasib yang dialami pekerja migran itu tak lepas dari kegagapan pemerintah dalam memberikan perlindungan. Disatu sisi pemerintah menggunakan UU no 18/2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang jangkauan pelindungan terbatas hanya pada pekerja migran berdokumen.

Baca Juga: Gantikan Achmad Chaerul , Ramon Armando Ditunjuk sebagai Corporate Secretary BTN

Namun, jika mengacu pada UU 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri, negara wajib melindungi seluruh warga negara Indonesia yang berada di luar negeri jika terancam bahaya seperti bencana, perang ataupun wabah penyakit.

Film dokumenter ‘Undocumented’ di launching tanggal 7 Maret 2023, dan saat ini memasuki periode nonton bareng atau nobar.

Halaman:

Tags

Terkini