nasional

Membangun Perekonomian Rakyat: BRI Group Menyemangati Ekosistem Sharing Economy Melalui AgenBRILink

Rabu, 20 September 2023 | 08:38 WIB
Ilustrasi UMKM Nasional

AYOPONTIANAK.COM - Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memegang peranan penting sebagai agen pembangunan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau yang dikenal sebagai BRI, tidak hanya memfokuskan diri pada pertumbuhan yang berkelanjutan. BRI juga terus berupaya mengembangkan dan membangun pola bisnis yang berkontribusi terhadap perekonomian rakyat.

Salah satu langkah konkret untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat grass roots adalah dengan membentuk Holding Ultra Mikro (UMi). Holding ini berperan dalam membuka akses layanan keuangan bagi segmen mikro dan ultra mikro, sehingga membantu menyokong perekonomian dari level yang paling dasar. Selain itu, konsep ekonomi berbagi yang diimplementasikan melalui AgenBRILink telah memberikan kontribusi signifikan dengan menciptakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 666 ribu agen.

Keberhasilan BRI dalam mendukung perekonomian rakyat terlihat dari kinerja positif Holding Ultra Mikro (UMi) yang kehadirannya diinisiasi Kementerian BUMN sejak dua tahun lalu. Di mana BRI menjadi induk dan melibatkan dua entitas lain yaitu PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan perkembangan terbaru penyelenggaraan Holding UMi yang telah berhasil memberikan pelayanan dan mengintegrasikan puluhan juta nasabah peminjam di segmen UMi dan bahkan ratusan juta nasabah simpanan mikro, yang tersebar di berbagai tempat di seluruh Indonesia. 

“Sampai Juni 2023, Holding UMi telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah pinjaman atau debitur, dan 162 juta nasabah simpanan mikro. Dan itu didukung oleh 1.013 unit kantor co-location (SENYUM/Sentra Layanan Ultra Mikro) yang dipakai bersama,” ujar Sunarso

Kinerja tersebut pun diiringi langkah strategis BRI yang semakin mengedepankan aspek pemberdayaan. Selain itu. ujung tombak Holding UMi tersebut menurut Sunarso dilengkapi dengan teknologi untuk semakin memperkuat business process. Dengan demikian, menurut Sunarso, akan lebih memudahkan akselerasi pelaku usaha untuk naik kelas melalui ekosistem ultra mikro. Capaian kinerja tersebut menurutnya membuktikan akses layanan jasa keuangan yang lebih mudah bagi para pelaku usaha di segmen terkecil, yang selama ini kesulitan mengakses permodalan.

Di samping itu, kehadiran agen laku pandai milik BRI (AgenBRILink) juga mampu menjawab karakteristik nasabah di tataran ekonomi akar rumput. Di mana masih banyak nasabah yang lebih senang bertransaksi perbankan lewat agen.

Hingga paruh pertama 2023 jumlah AgenBRILink sudah mencapai 666.038 agen yang tersebar di 59.205 desa atau meng-cover lebih dari 80% dari total desa di Indonesia. Angka tersebut bertumbuh sekitar 16,9% secara tahunan (year on year/yoy). Dengan jumlah agen yang sangat banyak dan tersebar tersebut, hingga akhir Juni 2023 BRI mampu membukukan nilai transaksi sekitar Rp675,8 triliun.

Pada tahun-tahun sebelumnya, menurut Sunarso, dalam kurun waktu satu tahun penuh AgenBRILink mampu mencatatkan nilai transaksi di kisaran Rp1.300 triliun-Rp1.400 triliun. “AgenBRILink kami setahun volume transaksinya jauh melebihi fintech. Hal ini adalah bukti bahwa masyarakat kita ternyata masih banyak yang senang bertransaksi melalui agen,” lanjutnya.

Yang menarik dari kinerja AgenBRILink adalah terjadi sharing economy. Fee yang diperoleh BRI melalui kinerja AgenBRILink dalam enam bulan pertama tahun ini mencapai sekitar Rp728,6 miliar. Dengan demikian, Sunarso menyebut fee yang diterima agen lebih besar sekitar 2 atau bahkan 3 kali.

“Ini benar-benar real sharing economy. Jika BRI 6 bulan menerima fee dari AgenBRILink sekitar Rp728,6miliar, maka yang diterima oleh agen secara total diperkirakan tidak kurang dari Rp2 triliun,” ujarnya.

Tags

Terkini