BANDUNG -- Pengamat logistik yang juga CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menilai, rencana pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, perlu perencanaan serius, termasuk pada sektor logistik.
“Ini untuk merespons pernyataan Presiden RI terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto yang mencanangkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen,” kata dia.
Menurut Setijadi, untuk mencapai target pertumbuhan tersebut memerlukan perencanaan terintegrasi berbagai sektor termasuk sektor logistik. Salah satu aspek penting dalam pengembangan sektor logistik adalah kelembagaan permanen dalam bentuk kementerian atau badan logistik nasional.
Baca Juga: Gelombang PHK Renggut 136.209 Tenaga Kerja, Ekonom: Ada Yang Salah dengan Ekonomi Kita
“Kelembagaan permanen itu sangat diperlukan mengingat sektor logistik sangat kompleks karena bersifat multisektoral, multidimensional, dan multi stakeholders,” jelas dia.
Pengembangan sektor logistik, kata dia, terkait dengan beberapa kementerian dan kementerian koordinator, juga pemerintah daerah.
Sektor logistik juga penting dalam pencapaian Asta Cita, terutama untuk mendorong kemandirian bangsa (Asta Cita ke-2), pengembangan infrastruktur (Asta Cita ke-3), hilirisasi dan industrialisasi (Asta Cita ke-5), dan pemerataan ekonomi (Asta Cita ke-6).
Selain itu, lanjut dia, berkaitan dengan 17 Arah Pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045, sektor logistik sangat penting untuk mewujudkan Integrasi Ekonomi Domestik dan Global. Karena merupakan salah satu bagian dalam Transformasi Ekonomi.
Penganugerahan Indonesia Logistics Awards (ILA) di Jakarta, juga upaya mendorong para pemangku kepentingan sektor logistik untuk meningkatkan kinerja dan kolaborasi. Termasuk dalam upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi melalui penguatan sektor logistik.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, pada bulan Agustus 2024 kinerja angkutan logistik untuk volume muat barang dan peti kemas domestik dari pelabuhan di Jawa Barat mencapai 106,53 ribu ton. Angka tersebut naik sebesar 46,91 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Juga: Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, OJK Sebut Perlu Modal Besar Dorong Manufaktur
Begitu pula bila dilihat secara year on year, terjadi kenaikan volume muat barang dan peti kemas domestik sebesar 46,33 persen.
Jumlah muat barang dan peti kemas internasional pada bulan Agustus 2024 mencapai 42,29 ribu ton, mengalami penurunan sebesar 46,62 persen secara month to month. Begitu pula bila dilihat secara year on year mengalami p enurunan sebesar 45,12 persen.
Sementar volume barang yang diangkut kereta api pada bulan Agustus 2024 sebanyak 28,86 ribu ton atau turun sebesar 21,47 persen dibanding Juli 2024. Apabila dibandingkan Agustus 2023 volume barang yang diangkut kereta api mengalami penurunan sebesar 32,00 persen.***
Artikel Terkait
Ketua PWI: Kebhinekaan Harus Dijaga Media dalam Pemberitaan Pilkada Serentak 2024
Calon Bupati OKU Teddy Meilwansyah Wujudkan Usulan Warga Secara Langsung
Tim Korcam dan Kordes Siap Tancap Gas Menangkan Bertaji
BERTAJI Dapat Dukungan Penuh dari MT Bustanul Qolbi, Nuraini Titip OKU ke Teddy-Marjito
Masyarakat OKU Beruntung, Pasangan Teddy Meilwansyah-Marjito Bachri Perpaduan Ideal Birokrat dan Politisi
Muslimat NU Kompak Dukung BERTAJI di Pilkada OKU 2024
Warga Lengkiti Usut Pengerusakan Baliho Teddy, Klaim Sudah Kantongi Identitas Pelaku
Teddy dan Marjito Berkomitmen Wujudkan Program Kesejahteraan
182 Peserta Ramaikan Lomba Nusantara TNI Fun Run yang didukung Bank Mandiri
Perluas Kebermanfaatan Desa Energi Berdikari Gandeng Perguruan Tinggi