Penghormatan Terakhir, Fethullah Gülen Hojaefendi Diantar Ribuan Pelayat

photo author
- Jumat, 25 Oktober 2024 | 09:58 WIB
Pemakaman Fethullah Gülen (Twitter @FGulencomEN)
Pemakaman Fethullah Gülen (Twitter @FGulencomEN)

AYOPONTIANAK.COM - Dini hari tadi waktu Jakarta Fethullah Gülen Hojaefendi diantarkan menuju peristirahatan abadi oleh puluhan ribu orang-orang yang terinspirasi olehnya. Untuk mengakomodir luasnya hadirin yang akan datang mendoakan dan menyalatinya, maka dipilihlah sebuah stadion di New Jersey. Jurnalis Adem Yavuz Arslan melaporkan sedikitnya 20.000 orang dari seluruh penjuru dunia berbondong-bondong datang ke New Jersey untuk menghadiri salat jenazahnya. Diketahui bahwa ratusan kendaraan dari Kanada melintasi perbatasan untuk menghadiri upacara pemakaman tersebut. Banyak juga peserta yang datang dari berbagai negara Eropa. Setelah disalatkan, Ia akan dimakamkan ratusan kilometer dari tempat salat tadi menuju tempat pengasingannya di Chesnut Retreat Center yang terletak di Pocono Mountain, Saylorsburg, Pennsylvania, Amerika Serikat, tanah yang telah menjamunya selama pengasingan dalam 25 tahun terakhir.

Mulai pukul 21.30 waktu Jakarta, peserta upacara pemakaman sudah mulai mengantri untuk masuk ke stadion tempat salat jenazah akan dilaksanakan.

Salat jenazah akan dipimpin oleh sahabat beliau, Prof. Dr. Suat Yıldırım (Dekan Fakultas Teologi Islam Sakarya University 1993-1996). Setelah disalati, jenazah diangkat ke dalam mobil jenazah oleh para santrinya dan dibawa ke tempat pemakaman. Di atas peti jenazah diletakkan kain penutup dengan motif Ka'bah dan Masjid Nabawi. Di makamnya, tanah dari 33 negara berbeda akan ditaburkan.

Video live pemakamannya di YouTube ditayangkan lebih dari 1,5 juta kali. HerkulNağme melalui platform media sosial X telah membagikan rekaman ceramah terbaru Muhterem Fethullah Gülen Hocaefendi yang direkam beberapa hari sebelum wafatnya.

Dalam unggahan berjudul "Hari Esok akan Lebih Indah," Muhterem Hocaefendi menyampaikan hal berikut:

"Berkat izin dan pertolongan Allah. Mereka tidak perlu merasa kecewa atau patah semangat melihat keadaan saya. Kita semua fana, hari ini ada, esok mungkin tidak ada. Dengan izin dan pertolongan Allah, kalian akan membangun masa depan yang lebih baik. Semuanya berkat izin dan pertolongan Allah, insyaAllah. Tidak ada yang pasti tentang apa yang akan terjadi. Ya, kita akan tetap berhati-hati, insyaAllah. Masa depan sangat membutuhkan kalian. Kita bisa berbincang lebih lama, namun kondisi saya saat ini kurang baik. Saya memohon kalian berkenan memaafkan saya. Saya memohon supaya kalian memaafkan saya yang fakir ini.

Setiap kali melihat kalian, hati saya bergejolak. Hati saya bergejolak penuh semangat. Alhamdulillah. Apa bedanya jika saya hidup atau mati. Alhamdulillah, begitu banyak orang yang tetap hidup dengan penuh semangat."

Syeikh Prof. Dr. Fathi Abdurrahman Hijazi, Guru Besar Fakultas Bahasa dan Sastra Arab di Universitas Al Azhar Mesir, yang juga menjadikan buku karangan Muhammad Fethullah Gulen tentang sirah nabi yang berjudul An Nuru Khalid (Cahaya Abadi) sebagai buku referensi dalam halakahnya di Masjid Al Azhar menyampaikan ucapan belasungkawa dan takziahnya:

Segala puji bagi Allah, yang berfirman kepada Rasul tercinta kita, Nabi Muhammad: "Sesungguhnya engkau akan meninggal, dan mereka juga akan meninggal!" dan "Kami tidak menjadikan seorang manusia pun sebelum engkau abadi (di dunia ini). Jika engkau mati, apakah mereka akan kekal selamanya?"

Tidak diragukan lagi bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita, Muhammad, yang mengajarkan kita tentang kehidupan melalui sabdanya: "Hiduplah sesukamu, pasti engkau akan mati; cintailah siapa pun yang engkau kehendaki, pasti engkau akan meninggalkannya; lakukanlah amal apapun yang engkau mau, pasti engkau akan mendapatkan balasannya."

Demikianlah, dari kehidupan dunia ini, seorang mujahid ulama yang menjadi pewaris Nabi kita (Muhammad Fethullah Gülen) telah berpulang ke rahmat Allah. Kami memohon kepada Allah Yang Maha Tinggi agar kelak mempertemukan kita tanpa azab di bawah panji Rasul Pemimpin Alam Semesta (saw) dan di dalam kenikmatan surga. Penghiburan kami adalah bahwa beliau hidup sebagai seorang mujahid yang mengikuti jejak Rasulullah (saw), melayani Islam dan kaum Muslim di seluruh dunia, dan mencapai puncak iman melalui ibadah kepada Rabb-nya. Ya Allah, tempatkanlah dia di surga yang luas dan di derajat yang tinggi, serta pertemukanlah kami dengannya di hadapan Rasulullah (saw). Ya Allah, kabulkanlah... Âmîn.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hengky Sulaksono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tokoh Islam Fethullah Gulen Berpulang di AS

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:12 WIB

Airlangga Minta Kader Golkar Jaga Soliditas

Minggu, 30 Januari 2022 | 08:05 WIB

Prancis Hadapi Gelombang Kelima Pandemi Covid-19

Kamis, 11 November 2021 | 17:12 WIB
X