PONTIANAKKOTA,AYOPONTIANAK.COM-- Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) kembali tidak akan menyelenggarakan Festival Meriam Karbit seperti tahun lalu. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan.
Pasalnya, setiap kali festival yang dimainkan di tepian Sungai Kapuas tersebut digelar dipastikan akan menyedot banyak perhatian masyarakat. Sehingga akan dikhawatirkan akan menimbulkan keramaian.
"Insya Allah tahun depan kita akan gelar supaya lebih meriah lagi," ujar Edi
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Ponntianak 16 April 2022: Waspadai Hujan Petir di Siang Hari
Tidak digelarnya Festival Meriam Karbit memang bukan kali pertama ini. Pasalnya, sejak awal pandemi Covid-19, yakni tahun 2020 festival permainan rakyat tersebut sementara ditiadakan. Langkah itu diambil sebagai upaya mencegah kerumunan orang di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Meski festivalnya tidak digelar, namun Edi mempersilahkan jika masyarakat ingin melakukan permainan meriam karbit.
"Kita memang tidak menggelar festival seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi kalau masyarakat ingin memainkan meriam karbit silakan saja," ujarnya.
Meski demikian, Edi berharap masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir. Sehingga apabila ada warga yang merasa sakit atau tidak enak badan, sebaiknya tidak ikut memainkan atau menyaksikan permainan berbahan bakar karbit tersebut.
"Artinya warga masyarakat yang merasa sakit, kalau bisa jangan memaksakan diri untuk datang nonton atau berkerumun. Sebaiknya istirahat di rumah saja untuk mengembalikan stamina," imbaunya.
Permainan meriam karbit sudah mengakar dalam tradisi masyarakat Kota Pontianak setiap bulan Ramadhan dan malam menyambut Hari Raya Idul Fitri, terutama di kalangan masyarakat yang bermukim di tepian Sungai Kapuas.
Meriam karbit juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Meriam karbit terbuat dari bahan kayu dengan karbit sebagai bahan bakar untuk membunyikannya. Suara dentumannya menggelegar hingga terdengar dari jarak kejauhan.***
Artikel Terkait
Kasus Covid-19 di Indonesia Melonjak, Ini yang Disiapkan Pemerintah
Pemkot Pontianak Siagakan Sarana dan Petugas Kesehatan, Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19
Angka Kasus Covid-19 di Kota Pontianak Melonjak, Positivity Rate Covid-19 Capai 15 Persen dan BOR RS 21 Persen
Waduh, Kasus Covid-19 Kota Pontianak Tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat
Pandemi Covid-19 Mereda, Pemerintah Perbolehkan Mudik Lebaran Tahun Ini