Tingkatkan Produksi Jagung Nasional, Pemerintah Bakal Siapkan 86 Ribu Lahan Baru

- Senin, 1 Agustus 2022 | 23:54 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto  (ayopontianak.com/Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (ayopontianak.com/Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA,AYOPONTIANAK.COM– Pemerintah bakal menambah luasan lahan yang akan digunakan untuk menanam jagung sebagai upaya meningkatkan produksi jagung nasional dari hulu hingga ke hilir.

Hal tersebut sebagaimana yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas bersama jajarannya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 1 Agustus 2022. Presiden mendorong sejumlah upaya yang bisa dilakukan mulai dari pembukaan lahan baru di sejumlah daerah, intensifikasi, ekstensifikasi, hingga terkait pemasarannya.

"(Pemerintah) akan meningkatkan produksi jagung nasional di daerah yang dimintakan baru, yaitu Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara dengan total luas lahan 141 ribu hektare dan 86 ribu (hektare) merupakan lahan baru," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya selepas mengikuti rapat.

Baca Juga: Citra Perusahaan Terus Meningkat, bank bjb Raih 2 Penghargaan di Corporate Reputation Awards 2022

Menko Airlangga melanjutkan, dengan harga jagung global berada di angka USD335 per ton atau setara Rp5.000 per kilogram, Presiden mengarahkan agar dilakukan peningkatan produksi, termasuk dengan ekstensifikasi dari lahan yang ada. Salah satu upaya yang dilakukan dalam ekstensifikasi adalah dengan mendorong bibit GMO (hasil rekayasa genetik) ataupun hibrida.

"Dari segi hibrida pemerintah sudah mendorong bibit unggul hibrida jagung yang bisa memproduksi antara 10,6-13,7 juta ton per hektare. Ada 14 varietas antara lain Pertiwi 3 F1, Bisi, kemudian ada NK Perkasa, ada Singa, ada Bima, ada Dahsyat, ada P36 dan yang lain. Artinya hibrida ini berbasis hibrida nasional, nanti Pak Mentan akan melakukan perubahan terhadap regulasi terkait dengan GMO," jelasnya.

Di samping itu, Presiden Jokowi juga mengarahkan agar untuk pengembangan alat mesin pertanian (alsintan) bisa menggunakan kredit dari perbankan. Menteri Pertanian nantinya akan menyiapkan kelompok-kelompok tani untuk mendapatkan kredit usaha kecil dan menengah dari perbankan.

Baca Juga: Sah, bank bjb Tandatangani PKS Penyertaan Modal KUB ke Bank Bengkulu

"KUR yang kemarin itu Rp373 triliun, untuk tahun depan juga kita naikkan menjadi sekitar Rp460 triliun, jadi ruangnya cukup besar untuk mendorong ekstensifikasi dari petani jagung," ungkapnya.

Dengan adanya ekstensifikasi dan perluasan lahan baru, Presiden berharap produksi jagung nasional bisa meningkat sesuai dengan permintaan dan kebutuhan di dalam negeri maupun di luar negeri. 

"Kita ketahui beberapa negara, China produksi besar tapi ekspornya terbatas. Yang ekspor masih cukup besar adalah India, namun India ini bisa stop ekspor juga. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengekstensifikasi sehingga rata-rata yang sekarang per hektare-nya adalah 5 ton itu bisa ditingkatkan menjadi 10-13 ton per hektare," ucap Airlangga.

Baca Juga: Hubungkan Bandar-Siantan, Jembatan Garuda Bakal Didanai Investor

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa saat ini pemerintah bukan hanya sudah tidak impor beras, melainkan jagung juga, kecuali untuk kebutuhan industri. Menurutnya, produksi jagung saat ini yang berada di atas 18 juta ton melebihi kebutuhan nasional yang berada pada angka 14,7 juta ton.

"Kita sebenarnya overstock-nya cukup. Tetapi tadi Bapak Menko memberikan penggarisan, kebutuhan nasional menjadi sangat penting. Nanti sesudah kita lihat apa-apa yang memang harus dilakukan, barulah kita berpikir untuk meningkatkan ke langkah-langkah berikutnya, baik ekspor maupun peningkatan kebutuhan industri dalam negeri kita," ujar Syahrul.***

Halaman:

Editor: Wijayanti Putrisejati

Sumber: Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Tags

Artikel Terkait

Terkini

BRI Melangkah Kokoh: Permodalan dan ROE yang Unggul

Selasa, 19 September 2023 | 21:12 WIB

UMKM Kripik 'So Kressh' Sukses Berkat Dukungan BRI

Minggu, 17 September 2023 | 18:57 WIB

Pameran Kriyanusa 2023, BRI Dorong UMKM Kriya Naik Kelas

Kamis, 14 September 2023 | 13:33 WIB
X