BEIJING,AYOPONTIANAK.COM– Sebanyak tujuh kesepakatan dihasilkan dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping yang digelar di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Selasa 26 Juli 2022 sore.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya usai pertemuan mengatakan, dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Premier Li dan Presiden Xi di Beijing, kedua negara telah menyepakati sejumlah kesepakatan.
Yakni, pembaruan MoU Sinergi Poros Maritim Dunia dan Belt Road Initiative, MoU Kerja sama Pengembangan dan Penelitian Vaksin dan Genomika, MoU mengenai Pembangunan Hijau, Pengaturan Kerja sama Kelautan, Protokol mengenai ekspor nanas Indonesia, Pengaturan Kerja Sama Pertukaran Informasi dan Penegakan Pelanggaran Kepabeanan serta Rencana Aksi Kerja Sama Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber dan Teknologi.
Baca Juga: Dorong Gaya Hidup Sehat, bank bjb Dukung Pocari Sweat Run Indonesia 2022
Selain itu, selama dalam pertemuan tersebut, keduanya juga membahas berbagai isu, antara lain isu kawasan dan dunia serta masalah perekonomian.
“Sebagai negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki tempat yang penting bagi RRT dan kawasan. Apalagi saat ini Indonesia memegang Presidensi G20 dan tahun depan menjadi Ketua ASEAN,” ucap Retno.
Isu G20 dan ASEAN juga dibahas dalam pertemuan.
“Indonesia sampaikan penghargaan atas dukungan RRT terhadap keketuaan Indonesia di G20. Mengenai ASEAN, Indonesia berkomitmen untuk menjadikan ASEAN relevan, tidak saja bagi masyarakat Indonesia namun juga untuk kawasan dan dunia,” tutur Retno.
Baca Juga: bank bjb Dorong UMKM Go Global via Digitalisasi, Pembiayaan dan Pemberdayaan
Presiden Xi, lanjut Retno, memberikan apresiasi atas upaya Presiden Jokowi dalam mengupayakan perdamaian dan memperbaiki situasi kemanusiaan antara lain melalui kujungan ke Kyiv dan Moskow.
“Kunjungan ini dinilai Presiden Xi menunjukkan tanggung jawab Indonesia sebagai negara besar," kata Retno.
Retno menambahkan, kedua pemimpin juga membahas mengenai pentingnya kerja sama konkret yang saling menguntungkan dalam konteks Global Development Initiative (GDI).
“Jika kerja sama konkret dapat diwujudkan, maka diharapkan pencapaian SDGs negara berkembang dapat lebih baik,” ucap Menlu.
Baca Juga: Dari Penataan Kawasan Hingga Perluas Bandara Komodo, Bukti Pemerintah Serius Kembangkan Labuan Bajo
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Tinjau Penataan Kawasan dan Rumah Layak Huni di Permukiman Belawan
Presiden Jokowi Akan Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal
Bertemu Presiden Jokowi, Menlu RRT Apresiasi Indonesia Upayakan Resolusi Damai Rusia-Ukraina
Ditanya Soal Menteri yang Berkampanye, Ini Jawaban Menohok Presiden Jokowi
Pimpin Prasetya Perwira Tahun 2022, Presiden Jokowi Lantik 754 Perwira Remaja TNI dan Polri