Hadapi Gejolak Ekonomi Global, Ini Tujuh Arahan Presiden Jokowi

- Kamis, 28 April 2022 | 21:32 WIB
Presiden Jokowi saat Peresmian Pembukaan Musrenbangnas Tahun 2022 yang digelar secara virtual di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 28 April 2022. (ayopontianak.com/Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi saat Peresmian Pembukaan Musrenbangnas Tahun 2022 yang digelar secara virtual di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 28 April 2022. (ayopontianak.com/Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA,AYOPONTIANAK.COM– Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan jajarannya untuk siap menghadapi gejolak ekonomi global yang terjadi saat ini, yang tak hanya disebabkan karena Pandemi Covid-19 yang belum berakhir, namun juga gejolak yang terjadi di dunia hingga menyebabkan inflasi global meningkat tajam dan pertumbuhan ekonomi global mengalami perlambatan. 

Hal tersebut diutarakan Kepala Negara dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2022 yang digelar secara virtual di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 28 April 2022.

Presiden Jokowi pun memberikan tujuh arahan untuk dijadikan pegangan bersama dalam menghadapi gejolak ekonomi global. Pertama, Presiden meminta jajarannya bekerja fokus untuk peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan menggunakan potensi belanja barang dan modal untuk membeli produk dalam negeri.

Baca Juga: Festival Ditiadakan, Meriam Karbit Tetap Meriahkan Suasana Tepian Sungai Kapuas Jelang Lebaran

"Saya ingatkan lagi, potensi belanja barang dan modal dan jasa di pusat ini ada Rp526 triliun, di daerah Rp535 triliun. Artinya, total sudah Rp1.062 triliun plus BUMN Rp420 triliun. Ini angka yang besar sekali," ujar Presiden 

"Jangan sampai, sekali lagi, angka yang sangat besar sekali ini dibelanjakan untuk barang-barang impor sehingga produksi dalam negeri tidak berkembang meningkat. Arahkan semuanya pembelian ke produk-produk dalam negeri. Hilangkan, kurangi sebanyak-banyaknya pembelian produk impor," tambahnya.

Di saat yang bersamaan, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk menyiapkan kapasitas produksi nasional. Presiden juga mendorong pembuatan kebijakan yang berpihak bagi industri substitusi impor yang memproduksi kebutuhan dalam negeri, serta melakukan pendampingan bagi UMKM agar naik kelas.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Pontianak 28 April 2022: Waspadai Hujan Petir di Siang Hari

Kedua, Presiden Jokowi meminta percepatan proses hilirisasi Industri yang dilakukan di dalam negeri. Misalnya, mendorong daerah-daerah yang memiliki pertambangan untuk segera membangun smelter sehingga nilai tambah akan meningkat berlipat-lipat dan membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya.

"Sekali lagi saya ingatkan, jangan kita hanya menjadi negara pengekspor bahan mentah, pengekspor raw material, stop," katanya.

Ketiga, Kepala Negara mendorong peningkatan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi. Menurutnya, pangan dan energi merupakan dua sektor yang sangat krusial ke depannya dan Indonesia memiliki potensi pada keduanya.

Baca Juga: Disamarkan Jadi Paket Makanan, Upaya Penyelundupan 10 Ekor Biawak Tanpa Telinga Berhasil Digagalkan

"Oleh sebab itu, sekali lagi tingkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi. Lakukan secara fokus dengan skala yang masif. Dikawal, dimonitor agar betul-betul berjalan," ungkapnya. 

Keempat, Presiden meminta peningkatan investasi yang akan menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya. Untuk itu, Presiden meminta agar pelayanan perizinan terus disederhanakan dan dipercepat sehingga akan menarik investasi.

Halaman:

Editor: Wijayanti Putrisejati

Sumber: Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X