PONTIANAKTENGGARA,AYOPONTIANAK.COM-- Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya melestarikan adat istiadat dan budaya termasuk arsitektur rumah tua. Khususnya keberadaan rumah-rumah tua di tepian Sungai Kapuas yang hingga kini mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, melihat rumah tua yang masih berdiri hingga kini seolah membawa kembali ke masa lalu. Karena itu tak heran jika deretan rumah tua di tepian Sungai Kapuas mampu menjadi bagian daya tarik wisata di Kota Pontianak. Dan untuk menjaganya tetap lestari, maka pihaknya akan melakukan pemugaran dan restorasi terhadap rumah-rumah tua bersejarah yang memang memerlukan perbaikan.
"Kedepan, kita tidak hanya melakukan bedah rumah tidak layak huni, tetapi juga restorasi rumah-rumah tua bersejarah yang sudah di-SK-kan," ujarnya usai menyerahkan bantuan stimulan rumah swadaya kepada warga di Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara, Jumat 15 Juli 2022.
Baca Juga: Pimpin Prasetya Perwira Tahun 2022, Presiden Jokowi Lantik 754 Perwira Remaja TNI dan Polri
Ia menambahkan, rumah-rumah tua yang ada akan di-Perwa-kan dan direstorasi bangunannya dengan mengembalikan bentuk seperti aslinya. Kemudian, untuk fungsi rumah tersebut, bisa menjadi tempat tinggal, atau jika pemiliknya ingin menjadikan homestay atau rumah penginapan akan lebih baik lagi dalam rangka mendukung kawasan itu sebagai destinasi wisata.
Selain itu, bisa pula difungsikan sebagai home industry atau produksi rumahan, mulai dari tenun, batik, kuliner, souvenir, galeri dan lain sebagainya.
"Yang penting bersih, hijau, asri dan aman sehingga masyarakat bisa merasakan dampak ekonominya," kata Edi.
Sementara itu, satu di antara rumah tua yang sudah mendapat sentuhan restorasi dari Pemkot Pontianak adalah Rumah Budaya yang terletak di tepian Sungai Kapuas Gang H Salmah, Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara.
Baca Juga: Harga Komoditas Naik, Sektor Perumahan Bakal Jadi Primadona
Edi bercerita, sejarah Rumah Budaya ini adalah awalnya sebuah rumah tua yang dihibahkan dari ahli waris Abdurachman Arief kepada Pemkot Pontianak. Sebelum mendapat sentuhan pemugaran, rumah ini bentuknya tidak utuh lagi dan nyaris roboh akibat dimakan usia.
"Alhamdulillah ahli waris menghibahkannya kepada Pemkot Pontianak dan kita pugar atau restorasi ke bentuk aslinya," ungkapnya.
Selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan pembenahan teras depan Rumah Budaya dengan menata lingkungan sekitarnya. Termasuk membangun dermaga untuk kapal wisata bersandar yang akan menjadi transportasi menyusuri Sungai Kapuas dan menyeberang ke Banjar Serasan.
"Dengan begitu, kawasan di sekitarnya akan merasakan dampak perekonomiannya," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Hindari Kerumunan, Pemkot Pontianak Tak Gelar Festival Meriam Karbit Tahun Ini
Bantu Masyarakat Penuhi Kebutuhan Jelang Lebaran, Pemkot Pontianak Gelar Operasi Pasar di Enam Kecamatan
Jelang Bulan Imunisasi Anak Nasional, Pemkot Pontianak Targetkan 80 Persen Anak Sudah Diimunisasi Lengkap
Nekat Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, ASN Pemkot Pontianak Siap-siap Disanksi
Isi Kekosongan OPD, Wali Kota Edi Lantik 52 Pejabat Pemkot Pontianak